35 Alat Musik Tradisional Indonesia, Nama, Gambar, Dan Asal Wilayahnya (4)
Artikel ini ialah artikel lanjutan atau tepatnya Bagian ke 4 dari artikel 35 Alat Musik Tradisional Indonesia. Jika di artikel sebelumnya kita membahas perihal alat musik tradisional dari provinsi-provinsi di Pulau Kalimantan, di artikel kali ini kita akan membahas perihal alat musik tradisional dari provinsi-provinsi di Pulau Sulawesi.

Arbabu menghasilkan nada-nada melodis ketika digesek. Karena hanya mempunyai dawai, yang murni mengatur permainan nada ialah jari yang menekan chord-chord tertentu.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan.
Dalam bahasa Mandar sendiri, alat musik Tradisional Sulawesi Barat ini disebut dengan nama Kacaping Tobaine.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara.
Polopalo dimainkan dengan cara dipukulkan pada lutut atau belahan tubuh lain para pemainnya. Umumnya, instrumen ini dimainkan bahu-membahu dalam pertunjukan tari tradisional khas Gorontalo.
Untuk menghasilkan ritme yang unik, pada perkembangannya Polopalo dimodifikasi sehingga terbagi menjadi beberapa jenis menurut ukurannya. Ada 3 jenis Polopalo, yaitu yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Semakin kecil ukuran Polopalo, semakin tinggi nada yang dihasilkannya.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Gorontalo.
Alat Musik Tradisional Indonesia
Pulau Sulawesi sendiri terbagi atas 6 provinsi, yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Provinsi Gorontalo. Masing-masing alat musik tradisional dari provinsi-provinsi tersebut dijelaskan sebagaimana berikut.
22. Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara
Alat musik tradisional dari Sulawesi Utara berjulukan Arbabu. Arababu ialah instrumen homogen rebab yang dibuat dari tempurung kelapa dan kulit hewan sebagai resonatornya. Hanya ada 1 dawai yang terdapat pada alat musik ini. Dawai tersebut dimainkan dengan cara digesek memakai tangkai gesek dari bambu. Dawainya sendiri dibuat dari serat pisang Hote, jenis flora pisang yang cukup banyak tumbuh di Sulawesi Utara.Arbabu menghasilkan nada-nada melodis ketika digesek. Karena hanya mempunyai dawai, yang murni mengatur permainan nada ialah jari yang menekan chord-chord tertentu.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara.
23. Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah
Masyarakat Sulawesi Tengah mengenal alat musik tradisional berjulukan Ganda dalam budayanya. Ganda ialah gendang kecil menyerupai marwas yang terbuat dari kayu dan kulit sapi sebagai membrannya. Ganda dimainkan dengan cara ditepuk memakai tangan dan menghasilkan nada-nada ritmis. Permainan ganda umumnya dilakukan bersama iringan alat musik lainnya.Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah.
24. Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Alat musik tradisional Sulawesi Selatan ialah sebuah alat musik petik yang mempunyai bentuk unik. Alat musik ini dibuat dari kayu berbentuk busur yang bertumpu pada tempurung kelapa utuh. Pada belahan busur, terdapat senar panjang yang akan menghasilkan bunyi jikalau dipetik. Masyarakat Bugis menamai alat musik ini dengan sebutan Tolindo, sementara masyarakat Makassar menamai alat musik ini dengan sebutan Popundi.Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan.
25. Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat
Kecapi Mandar ialah sebuah alat musik petik yang berasal dari budaya suku Mandar di Sulawesi Barat. Alat musik ini terbilang unik dan berbeda dengan jenis kecapi yang berasal dari budaya Tionghoa. Ia dimainkan dengan cara direngkuh oleh pemainnya menyerupai dalam permainan gitar. Jumlah senar dalam kecapi ini terbilang cukup banyak, yakni sekitar 20 buah. Oleh kesannya sangat jarang orang Mandar yang bisa memainkan instrumen ini. Biasanya mereka yang lanjut usialah yang bisa, itu pun dalam jumlah yang terbatas.Dalam bahasa Mandar sendiri, alat musik Tradisional Sulawesi Barat ini disebut dengan nama Kacaping Tobaine.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat.
26. Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
Alat musik tradisional Sulawesi Tenggara ialah Baasi. Instrumen ini ialah seperangkat potongan batang bambu berjumlah 10 buah yang dimainkan dengan cara dipukul-pukul memakai rotan. Kesepuluh buah bambu Baasi mempunyai panjang yang berbeda-beda dengan setiap lubang di belahan pakalnya, sehingga dia akan menghasilkan bunyi nada yang berbeda-beda pula. Umumnya Baasi dimainkan untuk mengiringi tarian atau nyanyian lagu-lagu tempat itu.Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara.
27. Alat Musik Tradisional Gorontalo
Alat musik tradisional Gorontalo ialah alat musik Polopalo. Instrumen ini merupakan alat musik idiofon yang artinya ialah alat musik yang sumber bunyinya diperoleh dari badannya sendiri. Polopalo terbuat dari sebulah bambu kecil yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai kemampuan menghasilkan bunyi yang lantang ketika dimainkan.Polopalo dimainkan dengan cara dipukulkan pada lutut atau belahan tubuh lain para pemainnya. Umumnya, instrumen ini dimainkan bahu-membahu dalam pertunjukan tari tradisional khas Gorontalo.
Untuk menghasilkan ritme yang unik, pada perkembangannya Polopalo dimodifikasi sehingga terbagi menjadi beberapa jenis menurut ukurannya. Ada 3 jenis Polopalo, yaitu yang berukuran besar, sedang, dan kecil. Semakin kecil ukuran Polopalo, semakin tinggi nada yang dihasilkannya.
Selengkapnya perihal Alat Musik Tradisional Gorontalo.
Komentar
Posting Komentar